Rapat Pleno dan Sosialisasi RKT RKAM Tahun 2022-2023 Diselenggarakan, Poin-poin Penting Dihasilkan

Setidak-tidaknya di wilayah Pati Utara, Madrasah Tsanawiyah Salafiyah telah didaulat sebagai pilot project. Mau tidak mau, hal ini secara tidak langsung menuntut pembentukan sistem pembelajaran selangkah lebih maju dari yang lain. Demi memenuhi tuntutan tersebut, semua pihak di Salafiyah berusaha menguatkan sinergi untuk menyelaraskan langkah-langkah penting dalam barisan.

Selasa (2/8) siang waktu setempat. Bertempat di Aula MTs. Salafiyah, Kajen, Pati, semua elemen termasuk Kepala Madrasah dan Pengurus Yayasan mengadakan Hasil Rapat Pleno dan Sosialisasi RKT RKAM Tahun 2022/2023 sekaligus sarasehan guru dan karyawan. Diawali dengan acara Tahtimul Quran serta iringan doa dari para ustaz, rapat berlangsung dengan lancar dan menghasilkan beberapa poin penting untuk keberlanjutan sistem pembelajaran bagi siswa-siswi madrasah.

Bapak Kepala MTs. Salafiyah, Kiai Ahmad Ruman Masyfu’, S.H. M.Si. mengawali pengantar pidatonya dengan memastikan bahwa program tahunan madrasah akan terus dikawal. Beliau juga memberikan informasi tentang adanya penambahan, kurang lebih sebanyak 3 personil Wakil Kepala baru di Madrasah Tsanawiyah. Masing-masing adalah Waka Pembantu Kurikulum dan Waka Koordinator Pembinaan Guru (mengurus permasalahan profesionalisme, sosial, serta konsultasi kepribadian). 

37 kelas pembelajaran dengan jumlah total murid 1.400-an siswa dan siswi dinilai Bapak Kepala memerlukan penanganan lebih. Tercatat ada 24 kelas berstatus reguler, 7 kelas unggulan tahfizh, 5 kelas unggulan kitab, dan 1 kelas unggulan akademik/riset. Selain itu, terbuktinya prestasi anak didik di MYRES tingkat nasional memang patut disyukuri, catatan tersebut sedikit banyak memengaruhi pandangan awam akan kualitas jempolan dari sistem pendidikan di MTs. Salafiyah.

“Alhamdulillah dapat barokah dari Mbah Baedlowi. Sejauh ini kita berusaha, berjuang maksimal untuk membuat kelas-kelas unggulan hingga akhirnya memperlihatkan hasil. Sebanyak 1.400-an anak didik, siapa tahu nanti ada 2 atau 3 siswa-siswi setelah lulus dari Tsanawiyah sini langsung bisa belajar tingkat Aliyah di Mesir,” ujar Bapak Kiai Ahmad Ruman Masyfu’, S.H., M.Si. menanggapi prestasi anak-anak MTs. Salafiyah di kompetisi riset MYRES. Beliau berharap pula agar nanti siswa-siswi di kelas unggulan, terutama unggulan hafiz menghasilkan output penghafal quran yang sholih aqram

Mengenai penerapan kurikulum terbaru, Bapak Kepala Madrasah menyampaikan pandangan tentang tidak perlu diadakannya workshop melainkan diganti dengan studi banding langsung ke sekolah penggerak. Tidak tertinggal, perbaikan sistem pembelajaran terus-menerus ditingkatkan. Semua anak didik di kelas kelak diusahakan memiliki tablet di meja belajar masing-masing lalu semua sistem pembelajaran termasuk kegiatan di unit perpustakaan dan kantor TU dilaksanakan menggunakan sistem digital. Serta guru-guru yang butuh pendamping, terlebih saat sistem digital diterapkan, ketika mengajar akan disediakan asisten.

Sementara itu, Pengurus Yayasan Madrasah, Ustaz H. Nur Muhammad Saifur Rijal, Lc. M.Pd. turut serta menyampaikan dalam forum terkait tugas-tugas penting dari Waka Keagamaan. Tidak hanya itu saja, beliau juga akan ikut mendukung apabila ada anak didik dari madrasah yang berprestasi terutama di bidang ilmu qiroah kitab atau MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran). “Penting kiranya peningkatan kualitas kader-kader Islam. Seperti anak didik yang benar-benar punya potensi qiroah kitab atau qori insya Allah bisa dikoordinasikan langsung dengan saya,” ucap Ustaz yang juga biasa disapa dengan Gus Rijal.


(Red./MTs./SLF)

Foto: Royy