Senin (22/10) siang bertempat di Halaman Gedung Pusat Madrasah Tsanawiyah Salafiyah, Kajen, Pati, sekelompok siswi yang tergabung dalam KPPS (Keluarga Pelajar Putri Salafiyah) periode kepengurusan anggota 2024/2025 mengadakan acara ubudiyah praktik pemandian dan pengkafanan jenazah. Acara tersebut merupakan salah satu program kerja tahunan oleh KPPS Divisi Keagamaan dibantu dengan Pengurus Harian. Selain itu, praktik tersebut diharapkan dapat menjadi contoh yang bermanfaat dan menambah pengetahuan siswa terkait proses penanganan jenazah yang sesuai dengan syariat Islam.
Proses praktik Ubudiyah pemandian jenazah dipandu oleh Ibu Mustabsyiroh. Beliau menjadi narasumber yang menyampaikan materi sebelum praktik dimulai. Banyak hal dalam proses pemandian jenazah yang dirasa penting, disampaikan Bu Mus secara lengkap.
Bapak Moh. Azka Rijal, S.Si. selaku Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MTs. Salafiyah Kajen, Pati, dalam pidato sambutannya berharap materi Ubudiyah yang disampaikan dapat bermanfaat kepada para siswi kelak di kemudian hari. “Tentu saja kegiatan seperti inilah yang membedakan Salafiyah sebagai instansi madrasah dengan sekolah lain. Yaitu adanya ilmu praktik pengetahuan keagamaan yang tidak ada di sekolah negeri pada umumnya,” ujar Bapak Azka.
Sementara itu, Ibu Muhimmatul Muzdalifah, S.Pd. selaku Pembimbing KPPS menyatakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya ke anak-anak KPPS yang telah berusaha keras membuat acara Ubudiyah berjalan lancar. “Mereka selalu siap dan semangat ketika menjalankan kegiatan apapun salah satunya Ubudiyah ini. Menjadi penting karena tanpa kata siap dan semangat dalam diri mereka, hal itu tidak akan bisa berjalan,” kata Bu Dalif.
Bu Dalif berharap semoga Pengurus KPPS MTs. Salafiyah Kajen semakin bersemangat menjalankan program kerja selanjutnya. “Beberapa bulan ke depan masih akan ada kegiatan lain yang lumayan besar,” ucap Bu Dalif menambahkan.
Selain KPPS, Praktik Ubudiyah juga diadakan oleh Keluarga Pelajar Salafiyah (KPS) Putra pada Rabu (23/10) siang. Seperti tahun sebelumnya, Praktik Ubudiyah Putra mendatangkan Bapak Ahmad Sholeh selaku Modin (Lebai) Desa Kajen sebagai narasumber. Proses memandikan jenazah merupakan kegiatan yang penting karena termasuk juga dinilai ibadah dan hukumnya fardhu kifayah. Hal ini sesuai hadis hadits dari Aisyah R.A. yang mengatakan bahwa Rasulullah S.A.W. pernah memerintahkan untuk memandikan jenazah dengan air dan daun bidara.
(Red./MTs./SLF)